JAKARTA - Pihak Istana memmbantah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tengah memikirkan nasib Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Setgab koalisi. Termasuk implikasinya pada pencopotan menteri-menteri dari partai ini.
Staf khusus Presiden bidang informasi Heru Lelono mengatakan, Presiden tengah fokus memikirkan pembangunan dibanding masa depan koalisi yang menyokong pemerintah.
"SBY 99.5 persen mikir program pembangunan pasca-diundangkannya APBN-P 2012. Hanya 0.5 persen mikir keberadaan PKS," kata Heru dalam pesan singkatnya kepada okezone, Jumat (6/4/2012).
Heru pun menyesalkan pihak-pihaknya yang mengatakan SBY justru konsentrasinya dihabiskan untuk urusan koalisi dibanding mengurus pemerintahan yang dipimpinnya.
"Hari-hari ini, bahkan sejak Sabtu malam sesaat setelah APBNP2012 diundangkan DPR, SBY langsung merapatkan kabinetnya,” ujarnya. Pemerintah, kata dia, memang harus segera melakukan konsolidasi sehubungan APBN-P 2012 yang telah diputuskan DPR, agar program pembangunan tetap bisa didlaksanakan.
“Hampir setiap hari dilakukan rapat terbatas, yang memutuskan satu-satu sektor pembangunan," terangnya.
Masalah keberadaan PKS di koalisi, tegas Heru, bukanlah prioritas SBY saat ini. SBY, imbuhnya, tetap berkonsentrasi pada program pembangunan bagi kesejahteraan rakyat. "Kesejahteraan rakyat jauh lebih penting daripada urusan politik sesaat," tutupnya.
Seperti diberitakan, anggota Dewan Kehormatan Partai Demokrat yang juga Sekretaris Setgab Syarifudin Hasan mengaatakan telah mendepak PKS dari keanggotaan Setgab.
Hal tersebut, merupakan akibat penolakan PKS terhadap rencana pemerintah menaikan harga bahan bakar minyak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar